kalau bicara tentang kopi, kita pasti sudah akrab dengan zat yang bernama kafein. Metabolisme kafein di dalam tubuh akan menghasilkan theophylline (1,3-dimethylxanthine) dan theobromine (3,7-dimethylxanthine), yang kemudian akan diekskresikan ke luar tubuh dalam bentuk paraxanthine (60 %), theobromine (20 %), dan theophylline (14 %).
Kafein sebagai zat stimulan tingkat sedang (mild srimulant) memang seringkali dituding sebagai penyebab kecanduan. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Kafein hanya dapat menimbulkan kecanduan jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat banyak dan rutin. Namun kecanduan kafein berbeda dengan kecanduan obat psikotropika, karena gejalanya akan hilang hanya dalam satu dua hari setelah konsumsi (Moore, 2001).
Manfaat Kopi
1. Obat Sakit Kepala
Kafein bisa menghilangkan sakit kepala dengan cara melebarkan pembuluh darah otak yang menyempit. Coba baca bungkus obat sakit kepala dan sakit flu yang biasa anda konsumsi. Anda akan menemukan kafein sebagai salah satu kandungan bahan obat.
2. Melegakan Asma
Kafein bisa melegakan napas penderita asma dengan cara melebarkan saluran bronkial yang menghubungkan kerongkongan dengan paru.
3. Membantu Konsentrasi
Kafein meningkatkan konsentrasi kita dengan cara merangsang otak, bahkan diperkirakan bisa meningkatkan daya ingat jangka panjang.
4. Meningkatkan Daya Tahan
Kafein dapat membuat badan tidak cepat lelah, bisa melakukan aktifitas fisik lebih lama, di perkirakan karena kafein membuat "bahan bakar" yang dipakai otot lebih lama.
5. Merasa Gembira
Kafein bisa meningkatkan rasa riang, membuat kita merasa lebih segar dan energik. Energi kafein juga dapat memberikan efek diuretik (memacu kerja ginjal memproduksi urine) sehingga kita akan sering buang airr kecil.
Dampak Buruk Kopi
-HIPERTENSI (DARAH TINGGI)
-STROKE
-MAAG
-INSOMNIA (SUSAH TIDUR)
-GIGI KUNING
-PENYUMBATAN PADA GINJAL, (BATU GINJAL)
-KECANDUAN
Solusi Pemecahan Masalah
1. DOSIS
Kebanyakan penelitian mengungkapkan bahwa minum 300 mg caffeine (sekitar 1 sampai 3 cangkir kopi sehari) tidak memberikan efek negative pada kebanyakan orang sehat.
2. SINYAL BAHAYA
Kenali sinyal bahaya kopi sehingga kita tahu kapan harus berhenti minum kopi. Sinyal bahaya itu antara lain: gelisah, jantung berdebar, gangguan tidur dan gangguan mood (mis: cepat marah). Seorang peminum kopi yang menghentikan kebiasaan minum kopinya dapat mengalami “caffeine withdrawal” yang ditandai oleh sakit kepala berdenyut, namun gejala ini akan hilang setelah 24-48 jam atau mendapat caffeine dosis baru.
3. DENGARKAN RESPON TUBUH
Setiap orang memiliki batasan sendiri mengenai konsumsi caffeine. Kebanyakan orang dapat mengkonsumsi 2 cangkir kopi sehari tanpa masalah. Namun ada pula yang mengalami efek buruknya dengan jumlah konsumsi kopi yang sama. Ada yang bercerita setelah minum secangkir kopi menjadi tak dapat tidur sepanjang malam, sebaliknya ada yang tertidur pulas setelah minum kopi. Cara terbaik adalah dengarkan respon tubuh sendiri!
4. KENALI KANDUNGAN KAFEIN
Setelah mengetahui dosis dan respon tubuh, ada baiknya kita mengetahui kandungan caffeine dalam produk-produk yang sering kita konsumsi. Agar jangan sampai dosis kopi yang dianjurkan sudah tercapai, namun kita masih mengkonsumsi produk-produk lain yang mengandung caffeine sehingga merasakan efek buruk kopi. Beberapa produk lain yang perlu diperhatikan kandungan caffeine seperti misalnya : softdrink, permen kopi, teh, coklat, obat sakit kepala.
5 COFFEE MIX
Cara pengolahan (roasting dan brewing) juga berpengaruh terhadap kandungan caffeine dalam kopi. Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan, secangkir kopi di Starbucks mengandung rata-rata 259 mg caffeine dibandingkan dengan kopi dengan jenis dan ukuran cangkir yang sama di Dunkin Donuts yang hanya mengandung 149 mg caffeine.
Dari penelitian lain, kopi decaf (kopi tanpa caffeine) baik untuk mereka yang mengalami obesitas karena dapat meningkatkan HDL (kolesterol “baik”) sekitar 50%. Sedangkan pada mereka yang tidak mengalami obesitas justru dapat menurunkan kolesterol HDL ini yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.
6. CHEC KUP
Kafein berfungsi sebagai stimulan (perangsang). Jadi pada orang-orang yang peka, kafein bisa menyebabkan palpitasi jantung (gangguan irama jantung) atau peningkatan tekanan darah, biarpun cuma sedikit dan bersifat sementara. Penderita tekanan darah tinggi dan gangguan jantung lainnya, harus konsultasi dengan dokter bila ingin minum kopi. Harus diingat, kafein yang di maksud bukan hanya yang diminuman kopi, melainkan juga kola, maupun obat flu yang mengandung kafein.
Lakukan pemeriksaan berkala terhadap kesehatan, dalam hal ini adalah ukuran tekanan darah. Semakin dini hipertensi diketahui, akan semakin baik untuk penatalaksanaan selanjutnya. JNC VII mengklasifikasikan hipertensi sebagai berikut :
7. KELOMPOK YANG SEBAIKNYA TIDAK USAH MINUM KOPI
Kelompok berikut disarankan untuk menghindari kopi:
Wanita hamil
Anak-anak
Orang tua
Orang dengan penyakit jantung dan pembuluh darah (mis: hipertensi).
8. PERBANYAK MINUM AIR PUTIH
Didalam kopi terdapat senyawa yang dapat menyumbat ginjal dan dapat mengakibatkan batu ginjal. Jadi untuk membersihkannya, dapat dilakukan dengan memperbanyak minum air putih.
*Kafein
Definisi______: Zat alkaloid pahit tak berbau dalam kopi
Penemu________: Dr. Philippe Sylvestre
Tahun_________: 1685
Jenis Zat_____: Alkaloida
Bentuk Alami__: Kristal putih, prisma heksagonal
Bobot Molekul_: 194,19 dalton
Rumus Kimia___: C8H10N4O2
Nama lengkap__: 3,7-dihydrotrimethyl-1H-purine-2,6-dione
Nama Lain_____: Trimethylxantine
Titik Leleh___: 238 C dan mengalami sublimasi pada suhu 178 C (Karch, 2002)
[dari berbagai sumber]
Untuk peminum kopi
Monday, 7 December 2009