Kiblat berasal dari bahasa arab yaitu arah yang merujuk ke suatu tempat di mana bangunan Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Ka’bah juga sering disebut dengan Baitullah. Menghadap arah Kiblat merupakan suatu masalah yang penting dalam syariat Islam. Menurut hukum syariat, menghadap ke arah kiblat diartikan sebagai seluruh tubuh atau badan seseorang menghadap ke arah Ka'bah yang terletak di Makkah yang merupakan pusat tumpuan umat Islam bagi menyempurnakan ibadah-ibadah tertentu.
Nah, Menghadap kiblat Ijtihad dapat digunakan seseorang yang berada di luar tanah suci Makkah atau bahkan di luar negara Arab Saudi. Bagi yang tidak tahu arah dan ia tidak dapat mengira Kiblat Dzannya maka ia boleh menghadap kemanapun yang ia yakini sebagai Arah Kiblat. Namun bagi yang dapat mengira maka ia wajib ijtihad terhadap arah kiblatnya. Ijtihad dapat digunakan untuk menentukan arah kiblat dari suatu tempat yang terletak jauh dari Masjidil Haram. Diantaranya adalah ijtihad menggunakan posisi rasi bintang, bayangan matahari, arah matahari terbenam dan perhitungan segitiga bola maupun pengukuran menggunakan peralatan modern.Bagi lokasi atau tempat yang jauh seperti Indonesia, ijtihad arah kiblat dapat ditentukan melalui perhitungan falak atau astronomi serta dibantu pengukurannya menggunakan peralatan modern seperti kompas, GPS, theodolit dan sebagainya. Penggunaan alat-alat modern ini akan menjadikan arah kiblat yang kita tuju semakin tepat dan akurat. Dengan bantuan alat dan keyakinan yang lebih tinggi maka hukum Kiblat Dzan akan semakin mendekati Kiblat Yakin. Dan sekarang kaidah-kaidah pengukuran arah kiblat menggunakan perhitungan astronomis dan pengukuran menggunakan alat-alat modern semakin banyak digunakan secara nasional di Indonesia dan juga di negara-negara lain. Bagi orang awam atau kalangan yang tidak tahu menggunakan kaidah tersebut, ia perlu taqlid atau percaya kepada orang yang berijtihad.
Dengan berkembangnya teknologi, kita bisa menggunakan teknologi tersebut sebagai ijtihad/usaha dalam mencari arah kiblat. salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi google earth.
Ini caranya gan:
1. Jalankan Aplikasi Google Earth
2. Terbanglah ke Ka’bah di Mekkah dengan mengetik “The Kaaba” pada search input text. Agan akan diterbangkan ke Masjidil Haram. Pastikan pula “The Kaaba” sudah masuk ke dalam search list.
3. Dengan menggunakan fasilitas search. Ketikkan nama kota, atau kalau sudah tersedia, bisa nama mesjid yang Agan inginkan, maka Agan akan diterbangkan ke lokasi.
4. Setelah mesjid yang Agan maksud sudah ditemukan, pastikan Agan menandai mesjid tersebut dengan menggunakan fasilitas Add Placemark.
5. Untuk membuat garis lurus. Klik “Show Ruller” dan gunakan untuk membuat garis lurus dari pusat ka’bah ke mesjid yang Agan maksud.
6. Klik kursor tepat pada lokasi ka’bah sebagai titik awal path.
7. Terbanglah ke mesjid yang Agan maksud dengan melakukan double-click pada place list/search list, maka agan akan diterbangkan ke lokasi. Nikmati perjalanan Agan
8. Klik kursor pada mesjid sebagai titik akhir dari path, klik OK.
9. Akan tampak sebuah garis lurus yang menghubungkan kedua mesjid. Itulah arah kiblat mesjid.
Mencari arah kiblat dengan Google Earth
Tuesday, 15 December 2009