DESA Bonebone, Kecamatan Baraka, di Kabupaten Enrekang (Sulsel) sudah layak masuk MURI, bahkan patut masuk museum Rekor Dunia. Betapa tidak. Mungkin inilah desa pertama di dunia yang menyatakan diri sebagai kawasan bebas rokok. Padahal desa yang terletak di lereng Gunung Latimojong pada ketinggian 1300 – 1500 meter dari permukaan laut tersebut tentulah daerah dingin. Biasanya orang merokok untuk mengatasi udara dingin itu.
Menurut Kepala Desa, Muhammad Idris, 44, larangan merokok itu kesepakatan warga desa sejak 2001. Meski 100 persen tidak ‘diundangkan’ secara tertulis, tetapi aturan itu sudah jadi baku dengan sendirinya, karena sejak awal merupakan norma.
Para warga merasakan betapa buruknya kebiasaan merokok itu. Seorang pemuka desa, Burhan Paga, 53, menimpali : “Kala itu anak saya yang masih kelas satu SD mencuri uang ibunya untuk membeli rokok.” .
Tokoh masyarakat lainnya, Firdaus, 51, mengisahkan, belasan tahun lampau, murid laki-laki banyak yang bodoh di kelas, dan tidak ada yang ranking. Tapi, kini prestasi dan prestige telah kembali direbut kaum Adam, sehingga anak laki-laki dari Bonebone sudah mampu bersaing dengan anak wanita di desanya, bahkan juga antar desa se-Kabupaten Enrekang.
Larangan merokok di desa tersebut bukan cuma berlaku untuk warga desa. Orang luar yang masuk desa, tidak boleh mengepulkan asap rokok di Bonebone. Menteri Kesehatan dan Bupati Enrekang ketika masuk desa ini, menghormati aturan desa, dan mereka tidak merokok. “Maaf kepada para perokok dan terutama para produsen rokok, setelah kami kaji, rokok ini tidak ada gunanya. Aku punya otoritas mengatakan itu. Sebab, sejak usia SD saya sudah merokok dan berhenti setelah saya menyelesaikan studi S-1 pada 1990.” Demikian Idris. [Sumber]
Desa Bone Bone, Desa Segar di Awan-awan Enrekang
Betapa takjubnya kami saat memasuki wilayah Desa Bone Bone di Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, bahkan dalam perjalanan menuju kesanapun tak henti-hentinya kami menikmati indahnya pemandangan alam yang terhampar luas, membentuk lukisan hidup Sang Maha Karya. Pejalanan dari Kota Makassar ke Kabupaten Enrekang memerlukan waktu sekitar 6 jam, sebuah perjalanan yang melelahkan namun memberikan kepuasan tersendiri bagi kami yang haus akan udara segar dan pemandangan indah yang tidak didapatkan di Kota Metropolitan, Jakarta.
Sebuah billboard bertuliskan “Nikmati indahnya pemandangan dan segarnya udara dusun kami” yang dipasang oleh Pusat Promosi Kesehatan pada tahun 2007 menandakan bahwa kami telah memasuki kawasan Desa Sehat, Desa Bone Bone. Kamipun segera disambut oleh Bapak Idris selaku Kepala Desa seluruh warga Desa Bone Bone. Rasa haru meliputi hati kami di saat anak-anak SDN No. 159 Bone Bone berdiri menyambut kami di sepanjang jalan menuju ruang pertemuan yang memakai ruang kelas SD tersebut. [sumber]
Tak Boleh Merokok di Kecamatan Baraka
ENREKANG, TRIBUN – Salah satu kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Enrekang, yaitu Kecamatan Baraka akan dijadikan sebagai kawasan tanpa rokok oleh pemerintah setempat.
Pencanangan Kecamatan Baraka tanpa rokok akan dilakukan secara resmi pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tingkat Kabupaten Enrekang besok, Senin (23/11) di Halaman Kantor Bupati Enrekang..
Staf Humas Pemkab Enrekang Eka Febrianzah dalam rilisnya menyebutkan, Minggu (22/11), pencanangan akan ditandai dengan pembubuhan tandatangan pada spanduk berukuran 8 x 2 meter oleh Bupati, Ketua DPRD, muspida, para kepala SKPD serta seluruh PNS Lingkup Pemkab Enrekang.
Dipilihnya Kecamatan Baraka sebagai daerah pencanangan tanpa rokok karena di kecamatan tersebut terdapat sebuah desa yang bebas rokok yaitu Desa Bone-Bone. Desa Bone-bone bahkan sudah menjadi percontohan oleh Departemen Kesehatan RI .
Selain pembubuhan tandatangan, Bupati La Tinro La Tunrung juga akan memberikan penghargaan kepada masing-masing kepada Kepala Desa Bone-Bone dan Camat Baraka sebagai pelopor kawasan tanpa rokok.
Selain itu, diberikan juga penghargaan terhadap Puskesmas Baraka sebagai pelopor kawasan tanpa rokok memfasilitasi pelayanan kesehatan sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat. [sumber]
Desa Bebas Asap Rokok
Monday, 7 December 2009